News Event

Filosofi Logo

2025-09-16 17:32:37

Burung Elang menjadi simbol semangat SMA Kolese Gonzaga, menggambarkan kemampuan terbang tinggi, kecepatan tanggap, serta pandangan luas dari berbagai aspek kehidupan (The Big Picture). Dalam gaya futuristik, Elang melambangkan generasi yang siap memimpin perubahan dan mewakili sosok servant leader yang cerdas, tangguh, serta mampu melayani dengan hati. Empat bulu di kepala melambangkan empat core values utama (Competence, Conscience, Compassion, and Commitment). Kedua tangan Elang robotik seperti terbuka dan siap bertindak, melambangkan kesiapan bekerja dan melayani berdampingan dengan teknologi (Walk the Talk). Sayap dengan Bulu yang berbeda warna Jumlah helaian bulu pada sayap burung melambangkan tahun berdirinya SMA Kolese Gonzaga, yaitu 1987. Bulu berjumlah 19 helai, 8 helai, dan 7 helai. Jumlah helaian bulu di ekor burung melambangkan tanggal dan bulan berdirinya SMA Kolese Gonzaga, yaitu 3 November. Bulu berbentuk persegi berjumlah 3 helai dan 11 helai. Perisai menjadi simbol perseverance. Semangat untuk tidak mudah menyerah, semangat daya juang, dan menyelesaikan setiap misi dengan ketekunan. Perisai ini melambangkan kekuatan karakter yang dibentuk melalui pembelajaran yang bermakna. Singa, simbol semangat SMA Kolese Gonzaga, melambangkan kepemimpinan yang berani dan fokus. Kepala singa yang gagah mewakili kesatuan Head, Heart, dan Hand, mencerminkan pemimpin Ignasian yang berpikir jernih, merasakan tulus, dan bertindak berani. Salib menjadi simbol keimanan Katolik dan kemuliaan kepada Bapa Yang Kekal, Yesus Kristus, dan Roh Kudus. melambangkan semangat Ad Maiorem Dei Gloriam (Untuk Kemuliaan Tuhan yang Lebih Besar). Jubah atau cape menjadi lambang kepahlawanan yang kuat dan bermartabat. Hal ini juga membawa sifat agent of change, yaitu pribadi yang berani dan mampu memulai perubahan ke arah yang lebih baik. Vinyl melambangkan rekaman nilai dan perjalanan hidup. Setiap garis pada vinyl mencerminkan pengalaman ( jatuh, bangkit, berhasil, dan lainnya). Simbol jati diri sebagai servant leader terbentuk melalui proses panjang yang reflektif. Bohlam melambangkan ide dan inovasi yang abadi, serta simbol evolusi dunia. Cahaya melambangkan semangat melayani dengan rendah hati dan berintegritas, serta semangat magis dalam ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan. Dalam konteks Ignasian, pendidikan bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga pembentukan pribadi yang utuh; meliputi berpikir kritis, berhati nurani, dan bertindak nyata.